Hidup Bukan Hanya Untuk Diri Sendiri
Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) hidup adalah masih terus ada, bergerak dan
bekerja sebagaimana mestinya (tentang manusia, binantang, tumbuhan dan
sebagainya). Menurut Bahasa Arab hidup adalah kebalikan dari mati (naqiidlul
maut).
Hidup ini sesungguhnya bukan kehendak
kita, tetapi kehendak Allah Tuhan Yang Maha Memiliki Kehidupan. Hidup bukanlah
semata-mata untuk diri kita sendiri, melainkan hidup untuk memberikan manfaat
bagi orang lain dan kehidupan alam semesta ini. Kita telah diberi hidup oleh
Allah SWT, sehingga kita wajib menghargai hidup ini. Menghargai hidup berarti
menjalani hidup ini penuh makna, menggunakan hidup ini untuk memberikan manfaat
bagi kesejahteraan diri sendiri, keluarga dan orang-orang di sekitar kita.
Allah SWT telah
menciptakan makhluk-Nya untuk hidup dengan memiliki tujuan. Tujuan dalam hidup
yaitu:
1.
Beribadah kepada
Allah SWT
Makhluk
hidup diciptakan untuk kembali lagi kepada Allah SWT. Khususnya manusia
diciptakan untuk beriman dan selalu ingat kepada Allah SWT. Hidup dengan
beribadah akan lebih terarah (memiliki tujuan yang jelas) dan selalu diberi
kemudahan oleh Allah SWT. Manusia yang hidup dengan prinsip beribadah kepada
Allah SWT, maka semua yang dilakukannya hanya karena Allah SWT. Salah satu
contohnya bekerja, manusia yang hidup dengan prinsip beribadah kepada Allah
SWT, maka dia akan melakukan perkerjaan dengan ikhlas karena bekerja termasuk
ibadah.
2.
Menjadi seorang
pemimpin
Makhluk
hidup yang diciptakan untuk menjadi seorang pemimpin atau khalifah adalah
manusia. Manusia dipilih oleh Allah SWT untuk menjadi pemimpin karena telah
diberi akal, pikiran dan nafsu. Allah SWT menginginkan seorang pemimpin yang
jujur, sabar, cerdas, dan bertanggung jawab. Manusia diciptakan untuk menjadi
pemimpin seperti menjadi presiden, ketua dalam forum, pemimpin dalam rumah
tangga. Namun, apabila tidak bisa menjadi seperti pemimpin-pemimpin dalam
jabatan, maka harus bisa menjadi pemimpin dirinya sendiri. Menjadi seorang
pemimpin pada dirinya sendiri adalah wajib bagi setiap orang. Hal tersebut akan
menjadi tolak ukur dirinya untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.
3.
Menjaga alam
semesta
Makhluk
hidup diciptakan oleh Allah SWT untuk menikmati alam semesta. Akan tetapi,
manusia tidak hanya menikmati alam semesta. Manusia memiliki kewajiban untuk
menjaga, merawat dan mempertahankan kondisi alam atau lingkungan. Contoh
menjaga dan merawat alam yaitu menanami hutan yang gundul, tidak membuang
smapah sembarangan, aksi tebang pilih, memanfaatkan air seperlunya, Dengan
merawat dan menjaga alam, maka tidak akan ada bencana alam yang terjadi. Namun
banyak manusia yang merusak alam secara perlahan-lahan tanpa disadari, seperti
membuang sampah pada sungai, membuang sampah pada selokan, menggunakan air
dalam jumlah yang berlebihan, membuang putung rokok pada tanah yang akan
merusak zat hara tanah, merokok sembarangan yang akan menyebabkan polusi udara
dan masih banyak hal-hal yang dapat merusak alam.
4.
Menjaga sesama
makhluk Allah SWT
Allah
SWT telah menciptakan manusia untuk menyayangi makhluk allah lainnya seperti
hewan, tumbuhan, dan yang tumbuh di alam semesta ini. Kita sebagai manusia yang
telah diberi kelebihan oleh Allah SWT, maka kita harus menjaga dan menyayangi
sesama makhluk Allah SWT. Contoh menyayangi dan menjaga makhluk Allah SWT
adalah menyiram tanaman, memberi makan dan minum hewan peliharaan, tidak
memukul dan mengusir hewan dijalan, tidak menebang pohon sembarangan dan masih
banyak contoh lainnya. “Bila engkau ingin dicintai para makhluk, berbuat
baiklah kepada mereka, dan jangan berharap sesuatu dari yang mereka miliki”.
Sesungguhnya
Allah SWT menciptakan manusia atau memberikan hidup manusia dengan tujuan yang
baik. Apabila kita percaya bahwa Allah SWT menciptakan kita untuk kebaikan,
maka kita akan selalu memiliki pikiran yang positif dan percaya bahwa yang kita
lakukan karena Allah adalah kebaikan untuk diri kita sendiri. Agar hidup kita
menjadi lebih baik, maka hidup harus dengan penuh makna. Banyak cara yang
dilakukan untuk hidup menjadi lebih bermakana, yaitu:
1.
Mengubah
Orientasi Hidup Lebih Memikirkan Orang Lain
Terkadang
kita selalu memikirkan diri kita sendiri seperti keinginan dan kebutuhan kita
sendiri, ingin mendapat pekerjaan yang lebih baik, mendapat gaji yang lebih
tinggi, ingin rumah yang mewah, memiliki mobil banyak dan hidup kaya. Apabila
hal tersebut masih memenuhi dalam pikiran kita, artinya kita hanya berpusat
pada diri sendiri dan mementingkan diri sendiri. Sifat tersebut akan menjadi
buruk bagi diri kita sendiri, akan membuat kita egois dalam setiap apa yang
kita lakukan, membuat kita sombong apabila kita sukses dan berhasil meraihnya.
Hal tersebut sangat dibenci oleh Allah SWT. Dalam kehidupan ini, yang
dianjurkan didalam agama adalah akan lebih baik bila memikirkan diri kita dan
orang lain. Contoh memikirkan orang lain adalah memikirkan bagaimana membantu
anak yatim piatu untuk sekolah, membantu fakir miskin yang kesulitan membeli sembako,
memberikan pekerjaan para pengangguran (membuka peluang usaha). Hal ini akan
membawa kita lebih dekat dengan kemudahan, kebahagiaan dan keberuntungan dalam
hidup.
2.
Meningkatkan
Empati Kepada Orang Lain
Bersikap
empati kepada orang lain merupakan salah satu cara menghargai hidup kita. Sikap
empati merupakan sikap yang mengerti orang lain, memahami kondisi orang lain
secara emosional dan intelektual. Artinya kita menggunakan ketajaman mata hati
untuk memperhatikan kebutuhan orang lain, berusaha melihat kesulitan orang
lain. Bersikap empati dapat memulainya dengan menumbuhkan pemahaman dan
perasaan dari dalam jiwa kita. Menanamkan tekad dari dalam hati untuk mengutamakan
kepentingan orang lain. Memiliki kerendahan hati, kesediaan berbagi kebaikan
dengan orang lain. Memiliki kesediaan hati berbagai kegembiraan disaat
memperoleh kemenangan dan memberikan dorongan disaat mengalami kesulitan.
3.
Banyak
Melepaskan Energi Positif
Melepaskan
energi positif artinya banyak melakukan pekerjaan-pekerjaan positif. Memandang
hidup ini dari kaca mata positif dan banyak melakukan hal-hal positif. Contoh
melepaskan energi positif kepada orang lain adalah dengan cara menolong orang
lain, memiliki semangat, punya ide, punya solusi bagi orang lain. Semakin
banyak kita melakukan pekerjaan positif,
semakin banyak energi positif yang keluar dan semakin banyak yang akan kembali
ke diri kita sendiri seperti kebahagiaan hati, kepuasaan jiwa, ketenangan hidup
bahkan bisa saja berbagai kemudahan rejeki, dan lain sebagainya.
4.
Hadapkan Wajah
Hanya Kepada Allah SWT
Hidup yang
diberikan Allah SWT kepada kita hanyalah pemberian semata, sehingga hanya Allah
SWT yang berhak dan berkuasa atas hidup kita termasuk untuk mengambilnya
kembali hidup kita. Allah SWT yang mengatur kehidupan kita ini, Dia yang
berkuasa memberikan kemudahan, keberhasilan atau kesulitan dalam kehidupan
kita. Hal itu berawal dari kita yang menentukan bagaimana cara kita menghargai
hidup ini. Menghadapkan wajah kepada
Allah, artinya menjaga keseimbangan dalam hidup ini hanya selalu mengorbit dan
beredar dalam lingkaran yang berpusat pada hati nurani. Karena hati adalah
pusat makna tertinggi dalam kehidupan yang didalamnya sudah ada sifat-sifat
mulia Allah Tuhan Yang Maha Esa. Menghadapkan wajah kepada Allah artinya,
bertawakal dan berserah diri kepada Allah. Hidup hanya untuk mengabdi kepada
Allah, melalui berbagai bidang pekerjaan, melalui bisnis, maupun kehidupan
lainnya. Bersyukur menerima kehidupan ini dan bersabar dalam setiap langkah
kehidupan. Meskipun demikian tidak pernah berhenti ber-ikhtiar melalui usaha
lahiriah yang cerdas dan keras.
Makna Hidup Menurut Al-Quran
Makan hidup
sesungguhnya, telah ada pada Al-Quran yaitu:
1.
Hidup adalah
Ibadah
Hidup dalam Islam ialah ibadah. Keberadaan kita dunia
ini hanyalah untuk beribadah kepada Allah. Makna ibadah yaitu ibadah yang
benar, tetapi tidak hanya shalat, puasa, zakat, dan haji saja, tetapi ibadah
dalam setiap aspek kehidupan kita. Salah satu contoh ibadah dalam setiap aspek
kehidupan kita adalah bekerja hanya karena ibadah atau menuntut ilmu karena
Allah SWT, melakukan kegiatan yang baik hanya karena Allah SWT.
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS Adz-Dzaariyaat:56)
2.
Hidup adalah
Ujian
Dunia ini penuh
dengan hal-hal yang mewah. Hal tersebut termasuk ujian kita dalam
menghadapinya, apakah kita bisa melewati kemewahan tersebut atau tidak. Hidup
bukan tidak boleh hidup dalam kemewahan, namun harus memiliki batasan dan tidak
berlebih-lebihan. Hal yang ditakutkan apabila hidup dalam kemewahan akan timbul
rasa sombong, angkuh, dan semena-mena karena telah merasa memiliki segalanya
padahal kemewahan tersebut hanya titipan semata.
”(ALLAH) yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia
menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan Dia Maha
Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS AL-Mulk:67)
Allah SWT akan memberikan ujian bagi kita yang hidup,
agar kita terus mengingat kepada Allah SWT, agar kita tidak sombong kepada
sesama manusia, agar kita mempunyai sifat sabar dan lapang dada.
“dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu,
dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan,
dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu)
orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa
innaa ilaihi raaji’uun”. (QS AL-Baqarah:155-156)
3.
Hidup adalah
Sementara
Hidup didunia hanyanya hidup sementara. Kehidupan yang
nyata dan kekal hanya di akhirat. Hal ini menunjukan bahwa yang hidup semua
akan mengalami mati. Terdapat pepatah yang mengatakan bahwa “Yang membuat hidup
akan mengambil yang hidup”
“Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini
hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang
kekal.” (QS Al Mu’min [40]:39)
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami
akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang
sebenar-benarnya) dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan.” (QS Al
Anbiyaa [21]:35)
4.
Hidup yang nyata
adalah Akhirat
“dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan
kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang
banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah
ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali
yang baik (surga)”. (QS Ali Imran[3]:14)
“dan sesungguhnya hari kemudian (akhirat) itu lebih
baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan).” (QS Adh Dhuha [93]:4)
Hikmah Kehidupan
“Engkau dilahirkan ibumu dalam
keadaan menangis. Sedangkan manusia di sekelilingmu tertawa bahagia. Maka
berbuatlah sesuatu untuk satu hari di mana kematianmu datang, engkau meninggal
dalam keadaan tersenyum bahagia dan sementara orang lain menangisi
kepergianmu”. (Ali bin Abi Thalib).
"Bila engkau ingin dicintai
Allah, takutlah kepada-Nya dan bertakwalah. Bila engkau ingin dicintai para
makhluk, berbuat baiklah kepada mereka, dan jangan berharap sesuatu dari yang
mereka miliki. Dan bila engkau ingin diperkaya dalam harta, maka zakatilah
harta bendamu. Bila engkau ingin disehatkan badanmu, maka perbanyaklah sedekah.
Dan bila engkau ingin diperpanjang umurmu, maka bersilaturrahmilah kepada kaum
kerabatmu. Bila engkau ingin dikumpulkan bersama Rasulullah dipadang mahsyar,
maka perpanjanglah sujudmu kepada Allah Yang Maha Esa dan Maha Perkasa."
(Buku Kisah-Kisah Pembawa Berkah disusun Haidar Bagir).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar