Laman

Kamis, 06 April 2017

HIDUP BUKAN HANYA UNTUK DIRI SENDIRI (TUGAS AIK)



Hidup Bukan Hanya Untuk Diri Sendiri

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) hidup adalah masih terus ada, bergerak dan bekerja sebagaimana mestinya (tentang manusia, binantang, tumbuhan dan sebagainya). Menurut Bahasa Arab hidup adalah kebalikan dari mati (naqiidlul maut).

Hidup ini sesungguhnya bukan kehendak kita, tetapi kehendak Allah Tuhan Yang Maha Memiliki Kehidupan. Hidup bukanlah semata-mata untuk diri kita sendiri, melainkan hidup untuk memberikan manfaat bagi orang lain dan kehidupan alam semesta ini. Kita telah diberi hidup oleh Allah SWT, sehingga kita wajib menghargai hidup ini. Menghargai hidup berarti menjalani hidup ini penuh makna, menggunakan hidup ini untuk memberikan manfaat bagi kesejahteraan diri sendiri, keluarga dan orang-orang di sekitar kita.

Allah SWT telah menciptakan makhluk-Nya untuk hidup dengan memiliki tujuan. Tujuan dalam hidup yaitu:
1.    Beribadah kepada Allah SWT
Makhluk hidup diciptakan untuk kembali lagi kepada Allah SWT. Khususnya manusia diciptakan untuk beriman dan selalu ingat kepada Allah SWT. Hidup dengan beribadah akan lebih terarah (memiliki tujuan yang jelas) dan selalu diberi kemudahan oleh Allah SWT. Manusia yang hidup dengan prinsip beribadah kepada Allah SWT, maka semua yang dilakukannya hanya karena Allah SWT. Salah satu contohnya bekerja, manusia yang hidup dengan prinsip beribadah kepada Allah SWT, maka dia akan melakukan perkerjaan dengan ikhlas karena bekerja termasuk ibadah.
2.    Menjadi seorang pemimpin
Makhluk hidup yang diciptakan untuk menjadi seorang pemimpin atau khalifah adalah manusia. Manusia dipilih oleh Allah SWT untuk menjadi pemimpin karena telah diberi akal, pikiran dan nafsu. Allah SWT menginginkan seorang pemimpin yang jujur, sabar, cerdas, dan bertanggung jawab. Manusia diciptakan untuk menjadi pemimpin seperti menjadi presiden, ketua dalam forum, pemimpin dalam rumah tangga. Namun, apabila tidak bisa menjadi seperti pemimpin-pemimpin dalam jabatan, maka harus bisa menjadi pemimpin dirinya sendiri. Menjadi seorang pemimpin pada dirinya sendiri adalah wajib bagi setiap orang. Hal tersebut akan menjadi tolak ukur dirinya untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.
3.    Menjaga alam semesta
Makhluk hidup diciptakan oleh Allah SWT untuk menikmati alam semesta. Akan tetapi, manusia tidak hanya menikmati alam semesta. Manusia memiliki kewajiban untuk menjaga, merawat dan mempertahankan kondisi alam atau lingkungan. Contoh menjaga dan merawat alam yaitu menanami hutan yang gundul, tidak membuang smapah sembarangan, aksi tebang pilih, memanfaatkan air seperlunya, Dengan merawat dan menjaga alam, maka tidak akan ada bencana alam yang terjadi. Namun banyak manusia yang merusak alam secara perlahan-lahan tanpa disadari, seperti membuang sampah pada sungai, membuang sampah pada selokan, menggunakan air dalam jumlah yang berlebihan, membuang putung rokok pada tanah yang akan merusak zat hara tanah, merokok sembarangan yang akan menyebabkan polusi udara dan masih banyak hal-hal yang dapat merusak alam.
4.    Menjaga sesama makhluk Allah SWT
Allah SWT telah menciptakan manusia untuk menyayangi makhluk allah lainnya seperti hewan, tumbuhan, dan yang tumbuh di alam semesta ini. Kita sebagai manusia yang telah diberi kelebihan oleh Allah SWT, maka kita harus menjaga dan menyayangi sesama makhluk Allah SWT. Contoh menyayangi dan menjaga makhluk Allah SWT adalah menyiram tanaman, memberi makan dan minum hewan peliharaan, tidak memukul dan mengusir hewan dijalan, tidak menebang pohon sembarangan dan masih banyak contoh lainnya. “Bila engkau ingin dicintai para makhluk, berbuat baiklah kepada mereka, dan jangan berharap sesuatu dari yang mereka miliki”.

Sesungguhnya Allah SWT menciptakan manusia atau memberikan hidup manusia dengan tujuan yang baik. Apabila kita percaya bahwa Allah SWT menciptakan kita untuk kebaikan, maka kita akan selalu memiliki pikiran yang positif dan percaya bahwa yang kita lakukan karena Allah adalah kebaikan untuk diri kita sendiri. Agar hidup kita menjadi lebih baik, maka hidup harus dengan penuh makna. Banyak cara yang dilakukan untuk hidup menjadi lebih bermakana, yaitu:
1.    Mengubah Orientasi Hidup Lebih Memikirkan Orang Lain
Terkadang kita selalu memikirkan diri kita sendiri seperti keinginan dan kebutuhan kita sendiri, ingin mendapat pekerjaan yang lebih baik, mendapat gaji yang lebih tinggi, ingin rumah yang mewah, memiliki mobil banyak dan hidup kaya. Apabila hal tersebut masih memenuhi dalam pikiran kita, artinya kita hanya berpusat pada diri sendiri dan mementingkan diri sendiri. Sifat tersebut akan menjadi buruk bagi diri kita sendiri, akan membuat kita egois dalam setiap apa yang kita lakukan, membuat kita sombong apabila kita sukses dan berhasil meraihnya. Hal tersebut sangat dibenci oleh Allah SWT. Dalam kehidupan ini, yang dianjurkan didalam agama adalah akan lebih baik bila memikirkan diri kita dan orang lain. Contoh memikirkan orang lain adalah memikirkan bagaimana membantu anak yatim piatu untuk sekolah, membantu fakir miskin yang kesulitan membeli sembako, memberikan pekerjaan para pengangguran (membuka peluang usaha). Hal ini akan membawa kita lebih dekat dengan kemudahan, kebahagiaan dan keberuntungan dalam hidup.  
2.    Meningkatkan Empati Kepada Orang Lain
Bersikap empati kepada orang lain merupakan salah satu cara menghargai hidup kita. Sikap empati merupakan sikap yang mengerti orang lain, memahami kondisi orang lain secara emosional dan intelektual. Artinya kita menggunakan ketajaman mata hati untuk memperhatikan kebutuhan orang lain, berusaha melihat kesulitan orang lain. Bersikap empati dapat memulainya dengan menumbuhkan pemahaman dan perasaan dari dalam jiwa kita. Menanamkan tekad dari dalam hati untuk mengutamakan kepentingan orang lain. Memiliki kerendahan hati, kesediaan berbagi kebaikan dengan orang lain. Memiliki kesediaan hati berbagai kegembiraan disaat memperoleh kemenangan dan memberikan dorongan disaat mengalami kesulitan.
3.    Banyak Melepaskan Energi Positif
Melepaskan energi positif artinya banyak melakukan pekerjaan-pekerjaan positif. Memandang hidup ini dari kaca mata positif dan banyak melakukan hal-hal positif. Contoh melepaskan energi positif kepada orang lain adalah dengan cara menolong orang lain, memiliki semangat, punya ide, punya solusi bagi orang lain. Semakin banyak kita  melakukan pekerjaan positif, semakin banyak energi positif yang keluar dan semakin banyak yang akan kembali ke diri kita sendiri seperti kebahagiaan hati, kepuasaan jiwa, ketenangan hidup bahkan bisa saja berbagai kemudahan rejeki, dan lain sebagainya.
4.    Hadapkan Wajah Hanya Kepada Allah SWT
Hidup yang diberikan Allah SWT kepada kita hanyalah pemberian semata, sehingga hanya Allah SWT yang berhak dan berkuasa atas hidup kita termasuk untuk mengambilnya kembali hidup kita. Allah SWT yang mengatur kehidupan kita ini, Dia yang berkuasa memberikan kemudahan, keberhasilan atau kesulitan dalam kehidupan kita. Hal itu berawal dari kita yang menentukan bagaimana cara kita menghargai hidup ini.  Menghadapkan wajah kepada Allah, artinya menjaga keseimbangan dalam hidup ini hanya selalu mengorbit dan beredar dalam lingkaran yang berpusat pada hati nurani. Karena hati adalah pusat makna tertinggi dalam kehidupan yang didalamnya sudah ada sifat-sifat mulia Allah Tuhan Yang Maha Esa. Menghadapkan wajah kepada Allah artinya, bertawakal dan berserah diri kepada Allah. Hidup hanya untuk mengabdi kepada Allah, melalui berbagai bidang pekerjaan, melalui bisnis, maupun kehidupan lainnya. Bersyukur menerima kehidupan ini dan bersabar dalam setiap langkah kehidupan. Meskipun demikian tidak pernah berhenti ber-ikhtiar melalui usaha lahiriah yang cerdas dan keras.

Makna Hidup Menurut Al-Quran

Makan hidup sesungguhnya, telah ada pada Al-Quran yaitu:
1.    Hidup adalah Ibadah
Hidup dalam Islam ialah ibadah. Keberadaan kita dunia ini hanyalah untuk beribadah kepada Allah. Makna ibadah yaitu ibadah yang benar, tetapi tidak hanya shalat, puasa, zakat, dan haji saja, tetapi ibadah dalam setiap aspek kehidupan kita. Salah satu contoh ibadah dalam setiap aspek kehidupan kita adalah bekerja hanya karena ibadah atau menuntut ilmu karena Allah SWT, melakukan kegiatan yang baik hanya karena Allah SWT.
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS Adz-Dzaariyaat:56)
2.    Hidup adalah Ujian
Dunia ini penuh dengan hal-hal yang mewah. Hal tersebut termasuk ujian kita dalam menghadapinya, apakah kita bisa melewati kemewahan tersebut atau tidak. Hidup bukan tidak boleh hidup dalam kemewahan, namun harus memiliki batasan dan tidak berlebih-lebihan. Hal yang ditakutkan apabila hidup dalam kemewahan akan timbul rasa sombong, angkuh, dan semena-mena karena telah merasa memiliki segalanya padahal kemewahan tersebut hanya titipan semata.
(ALLAH) yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS AL-Mulk:67)
Allah SWT akan memberikan ujian bagi kita yang hidup, agar kita terus mengingat kepada Allah SWT, agar kita tidak sombong kepada sesama manusia, agar kita mempunyai sifat sabar dan lapang dada.
dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. (QS AL-Baqarah:155-156)
3.    Hidup adalah Sementara
Hidup didunia hanyanya hidup sementara. Kehidupan yang nyata dan kekal hanya di akhirat. Hal ini menunjukan bahwa yang hidup semua akan mengalami mati. Terdapat pepatah yang mengatakan bahwa “Yang membuat hidup akan mengambil yang hidup”
Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.” (QS Al Mu’min [40]:39)
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan.” (QS Al Anbiyaa [21]:35)
4.    Hidup yang nyata adalah Akhirat
dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)”. (QS Ali Imran[3]:14)
dan sesungguhnya hari kemudian (akhirat) itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan).” (QS Adh Dhuha [93]:4)

Hikmah Kehidupan
“Engkau dilahirkan ibumu dalam keadaan menangis. Sedangkan manusia di sekelilingmu tertawa bahagia. Maka berbuatlah sesuatu untuk satu hari di mana kematianmu datang, engkau meninggal dalam keadaan tersenyum bahagia dan sementara orang lain menangisi kepergianmu”. (Ali bin Abi Thalib).
"Bila engkau ingin dicintai Allah, takutlah kepada-Nya dan bertakwalah. Bila engkau ingin dicintai para makhluk, berbuat baiklah kepada mereka, dan jangan berharap sesuatu dari yang mereka miliki. Dan bila engkau ingin diperkaya dalam harta, maka zakatilah harta bendamu. Bila engkau ingin disehatkan badanmu, maka perbanyaklah sedekah. Dan bila engkau ingin diperpanjang umurmu, maka bersilaturrahmilah kepada kaum kerabatmu. Bila engkau ingin dikumpulkan bersama Rasulullah dipadang mahsyar, maka perpanjanglah sujudmu kepada Allah Yang Maha Esa dan Maha Perkasa." (Buku Kisah-Kisah Pembawa Berkah disusun Haidar Bagir).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar